Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Tuesday, January 31, 2012

SEPUTAR ALAT KONTRASEPSI; Mengenal kelebihan dan kekurangannya. (Part 1)

Sekarang,,,ibuku rajin banget nanya, "La, sudah KB belum?" hehehe,,iya, beliau takut aku kebobolan lagi :D
Sebenarnya sie bukan karna gak mau,tapi lebih karna perasaan "takut", takut mens jd g lancar, takut perdarahan, takut sakit, takut kulit kering/muncul flek2 item, takut kegemukan...
Nah lhooo,,belum apa-apa, aku udah takut akan efek sampingnya yang kemungkinan bisa saja terjadi ato tidak sama sekali.
Hati kecil sie tetep, belum ingin KB (yang biasanya orang awam merujuk ke suntik, spiral, susuk ato pil KB saja). bukan karna ingin punya anak lagi, belum sodara, 2 ini saja masih cukup dulu :)
Inginnya sie ya gak KB tapi y gak hamil jg, hehehe....:D :D

That's why,,,sebelum memutuskan mo menggunakan alat kontrasepsi yang mana...mari mengenal lebih dekat tentang macam-macam alat kontrasepsi dan juga kelebihan dan kelemahannya. Seperti yang mugnkin sudah kita tahu, ada banyak sekali alat kontrasepsi yang bisa kita pilih. Tapi secara garis besar, alat kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian; yaitu kontrasepsi mekanik, kontrasepsi hormonal, dan kontrasepsi mantap.

1. KONTRASEPSI MEKANIK
Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom, diafragma, AKDR/IUD, dan spermisida, .
  • Kondom
Katanya dulu kondom itu terbuat dari kulit atau usus binatang. Setiap akan digunakan direndam dulu. Kemudian terbuat dari linen. Kini kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong. Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan spermisida (pembunuh sperma). “Rata-rata, dari 100 pasangan dalam setahun, sekitar 4 wanita yang hamil,” .
Kelebihannya; kondom harganya murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. 
Kelemahannya; kondom tidak selalu cocok terutama jika pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.
  • Diafragma
Kontrasepsi ini katanya masih jarang digunakan di Indonesia. Kontrasepsi wanita yang mirip kondom bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya.  
Kelebihannya; bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor. Karna kontrasepsi ini adalah kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan pada G Spot dalam. Kelemahannya; Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga kesehatan dan harganya relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai berikut:

  • Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR/SPIRAL
Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya, a.l:
*. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop). 
*Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven) 
* dan ada yang mirip huruf T (Copper T). 
* ada juga yang berbentuk sepatu kuda (Multiload).

“Yang paling terkenal Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Modifikasi terbaru Copper T, yaitu Nova T memiliki keunggulan lebih lembut.
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.

Sebagai pemakai, Anda bisa memeriksa sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya dengan meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Seandainya Anda sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu sekali, 1-2 bulan sekali, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan. Pemakaian kontrasepsi tanpa bahan aktif Copper dapat terus berlangsung sampai menjelang menopause. Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif Copper, 3-4 tahun harus diganti.
Kelemahannya; kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi. Mungkin akibat benang dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan luka dan menganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian AKDR juga membuat kita lebih mudah keputihan. Karena itu sebaiknya kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi genetalia atau perdarahan yang tidak jelas.
Kelebihannya; alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak menganggu produksi ASI, jika ibu sedang mmenyusui. Efektifitas pemakaian kontrasepsi dalam rahim ini, dari seribu pasangan, sekitar 5 wanita dalam setahun akan hamil.
  •  Spermisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. 

Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30 kehamilan.
Banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida. Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.


No comments:

Post a Comment